Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kabupaten Pamekasan hadiri In House Training Pelatihan Dan Sertifikasi Mediator Bagi Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota/Kabupaten Seluruh Indonesia

Pamekasan.bawaslu.go.id. Jakarta, 5 September 2023 - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) melalui Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Puslitbangdiklat) telah mengadakan In House Training Pelatihan dan Sertifikasi Mediator Batch 3. Acara ini dihadiri 606 peserta dari berbagai Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia diantaranya Bawaslu Kabupaten Pamekasan yang dihadiri oleh Sukma Umbara Tirta Firdaus (Ketua Bawaslu Pamekasan) beserta Bapak Suryadi (Kordiv Penanganan Pelanggaran). Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 3 hingga 5 September 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Dalam acara pembukaan, Presiden Direktur Justitia Training Center, Andriansyah Tiawarman K, S.H., M.H., CCD., mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bawaslu RI, terutama kepada Kepala Puslitbangdiklat, atas kepercayaan yang diberikan untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi ini. Ia berharap agar semua peserta dapat berhasil lulus dan memperoleh keterampilan yang diperlukan dalam mediasi, terutama dalam persiapan menghadapi Pemilihan Umum 2024.

"Terimakasih kepada Bawaslu RI, khususnya Kepala Puslitbangdiklat, telah mempercayai kami memberikan pelatihan dan sertifikasi ini. Semoga para peserta bisa lulus semua, dan bisa mendapatkan keterampilan yang memadai dalam melakukan mediasi di tahapan Pemilu 2024 ini," ucapnya.

Andriansyah menyoroti pentingnya peran mediator bersertifikat dalam menyelesaikan potensi sengketa yang mungkin timbul selama Pemilu 2024, yang mencakup Pemilu legislatif, Pemilu presiden, dan Pemilihan Kepala Daerah yang akan diselenggarakan bersamaan. Ia juga menegaskan bahwa pelatihan ini akan dipantau oleh Mahkamah Agung.

"Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan secara maksimal dan bisa memberikan dampak positif kedepannya. Pelatihan dan sertifikasi ini akan dipantau oleh Mahkamah Agung," imbuhnya.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Puslitbangdiklat Bawaslu RI, Ibrahim Malik Tanjung. Dalam sambutannya, Ibrahim menjelaskan bahwa pelatihan ini telah dirancang dengan baik, mencakup kurikulum yang komprehensif mulai dari pengetahuan dasar hingga praktik mediasi, dengan melibatkan narasumber yang ahli di bidangnya. Ia juga menekankan urgensi pelatihan ini, terutama bagi anggota Bawaslu yang baru dilantik. Dengan tahapan awal Pemilu 2024 yang telah dimulai, potensi sengketa proses di berbagai daerah menjadi fokus, dan pelatihan ini menjadi pondasi penting untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Pada Pemilu tahun 2024, potensi sengketa proses di berbagai daerah sangat mungkin terjadi, dan pelatihan ini menjadi landasan penting untuk menghadapinya," tegasnya.

Ia juga mengingatkan peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan penuh konsentrasi, karena ketika mereka lulus, mereka akan menjadi mediator bersertifikat, dan namanya akan tercatat di Bawaslu dan Mahkamah Agung.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan 15 materi dengan total 44 jam pelajaran, mencakup teori dan praktik mediasi, baik dalam sengketa proses Pemilu maupun di pengadilan negeri dan pengadilan agama (mediator non hakim). Setelah melewati serangkaian ujian tulis dan ujian praktik, semua peserta diumumkan lulus dengan predikat A, B, atau lulus, dan berhak menyandang gelar C.Med. (Certified Mediator).

Acara ditutup oleh Anggota Bawaslu RI, Herwyn JH Malonda, yang mengingatkan peserta tentang peran kunci pengawas Pemilu dalam mengelola konflik.

"Sebagai pengawas Pemilu, bagaimana kita bisa memanajemen konflik Pemilu. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan ini (pelatihan mediator, Red.). Potensi adanya sengketa berikutnya yaitu nanti ketika penetapan DCT. Ada potensi konflik internal peserta Pemilu, bahkan konflik antar peserta Pemilu," ucapnya.

Herwyn mengajak peserta untuk menjadi pemecah masalah dan mencari jalan keluar yang menguntungkan semua pihak (win-win solution), sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan kondusif dan lancar.

"Anda sekalian harus menjadi problem solver (pemecah masalah), bukan malah memperuncing masalah. Anda harus meyakinkan, dipercaya oleh mereka yang sedang bersengketa itu, bahwa andalah yang bisa menyelesaikan dan mencarikan jalan keluar. Sehingga ditemukan win-win solution. Buatlah Pemilu 2024 ini kondusif dan lancar," tutupnya.

Tag
Berita