Bawaslu Pamekasan Gelar Penguatan Manajemen Kelembagaan, Teguhkan Peran sebagai Pengawal Demokrasi
|
Pamekasan.bawaslu.go.id – Bawaslu Kabupaten Pamekasan menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Manajemen Kelembagaan dan Penguatan Tata Kelola Internal Bawaslu Kabupaten/Kota sebagai Pengawal Demokrasi” pada Rabu (24/9/2025) di Hotel Odaita Pamekasan.
Acara strategis ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, di antaranya Bupati Pamekasan, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 0826, Kajari, Kepala Kemenag, Kepala Bakesbangpol, KPU Kabupaten Pamekasan, Partai Politik, Media dan Jurnalis, Organisasi Keagamaan dan Kemahasiswaan serta Pemantau Pemilu. Kehadiran berbagai unsur pemerintah dan penyelenggara pemilu ini menjadi bukti komitmen bersama dalam memperkuat demokrasi di tingkat lokal.
Ketua Bawaslu Pamekasan, Sukma Umbara Tirta Firdaus, membuka rangkaian acara dengan sambutan yang menegaskan urgensi penguatan kelembagaan pengawas pemilu. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Anwar Noris, S.H., yang memberikan pengantar kegiatan. Acara kemudian resmi dibuka oleh H. Sukriyanto Wakil Bupati Pamekasan dengan penuh harapan agar kegiatan ini mampu memperkokoh tata kelola demokrasi yang bersih dan berintegritas.
Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber nasional. Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, memaparkan Via Zoom menegaskan pentingnya integritas dan kapasitas jajaran Bawaslu dalam membangun kepercayaan publik. Ia menekankan bahwa partisipasi rakyat akan menguat jika Bawaslu menjaga netralitas, responsif terhadap laporan, dan memanfaatkan kanal digital untuk pengawasan. “Jika Bawaslu kuat, rakyat percaya. Jika rakyat percaya, demokrasi tegak berdiri,” tegasnya.
Senada, Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, Aris Setiawan Yodi, memaparkan Via Zoom menekankan bahwa pengawasan partisipatif hanya akan terwujud jika Bawaslu responsif terhadap tantangan zaman, termasuk politik uang, kampanye digital, dan kekosongan hukum di sejumlah aspek pemilu. “Bawaslu harus adaptif agar tetap dipercaya sebagai garda terdepan penjaga demokrasi,” ujarnya.
Akademisi dan mantan Komisioner KPI Pusat, Dr. Nuning Rodiyah, M.Pd.I, menyoroti pentingnya literasi digital di tengah maraknya hoaks Pemilu 2024. Ia mendorong penguatan kapasitas masyarakat dalam mengakses, memverifikasi, dan menyebarkan informasi sehat sebagai wujud pengawasan partisipatif.
Sementara itu, Rico Nurfiansyah Ali, pegiat pemilu sekaligus Founder Jaringan Edukasi Pemilu untuk Rakyat (JEPR), mengajak Bawaslu untuk mengoptimalkan teknologi digital dalam sosialisasi aturan pemilu. Menurutnya, pendekatan sederhana, menarik, dan mudah dipahami adalah kunci membangun literasi politik masyarakat serta memperkuat legitimasi publik terhadap pemilu.
Melalui forum ini, Bawaslu Pamekasan meneguhkan komitmennya sebagai pengawal demokrasi yang tidak hanya berfokus pada pengawasan, tetapi juga pada penguatan tata kelola internal dan peningkatan kapasitas kelembagaan agar pemilu berjalan jujur, adil, serta mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat
Humas Bawaslu Pamekasan